Berdoa kepada Allah dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja. Namun, dalam tradisi Islam, ada beberapa waktu tertentu yang dipandang sebagai waktu yang lebih mustajab atau mengandung peluang lebih besar untuk doa dikabulkan. Berikut adalah beberapa di antaranya:
- Pada saat Sujud dalam Sholat: Nabi Muhammad SAW bersabda, “Sesungguhnya aku dilarang membaca Al Quran dalam keadaan sujud dan ruku’. Adapun ruku’, maka sempurnakanlah ruku’ kalian, dan dalam sujud hendaklah kalian banyak berdoa, maka besar kemungkinan doa kalian akan dikabulkan.” (HR Muslim)
- Pada Malam Hari, terutama pada sepertiga malam terakhir: Dalam Hadits Qudsi disebutkan bahwa Allah turun ke langit dunia pada setiap malam ketika masih tersisa sepertiga malam terakhir dan berkata: “Siapa yang berdoa kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan doanya. Siapa yang meminta kepada-Ku, maka akan Aku beri. Dan siapa yang memohon ampun kepada-Ku, maka Aku ampuni dia.” (HR Bukhari dan Muslim)
- Antara Adzan dan Iqamah: Nabi Muhammad SAW bersabda, “Doa antara adzan dan iqamah tidak ditolak.” (HR Tirmidzi)
- Pada Hari Jum’at: Ada satu waktu pada hari Jum’at di mana doa seseorang akan dikabulkan, namun waktu yang spesifik ini tidak didefinisikan dengan jelas.
- Saat Berbuka Puasa: Nabi Muhammad SAW bersabda, “Tiga golongan manusia yang doanya tidak ditolak oleh Allah SWT, yaitu: orang yang berpuasa hingga ia berbuka, imam yang adil, dan doa orang yang terzalimi.” (HR Tirmidzi)
- Saat Hujan Turun: Dalam suatu hadits dinyatakan bahwa salah satu waktu mustajab untuk berdoa adalah saat hujan turun.
- Di Arafah pada Hari Haji: Doa pada hari Arafah selama ibadah Haji dipercaya sangat mustajab.
Selalu ingat bahwa ikhlas dalam berdoa, keyakinan pada Allah, dan usaha untuk meraih apa yang didoakan adalah unsur penting dalam berdoa. Doa harus diiringi dengan usaha dan tindakan.