Situasi seperti ini tentunya sangat sulit dan emosional. Doa berikut dapat digunakan untuk meminta petunjuk dan kesabaran dalam menghadapi situasi tersebut:
اللَّهُمَّ يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ، اللَّهُمَّ يَا مُصَرِّفَ الْقُلُوبِ صَرِّفْ قَلْبَهُ عَلَى طَاعَتِكَ
Transliterasi: “Allahumma Ya Muqallibal qulub, thabbit qalbi ‘ala deenik. Allahumma Ya Musarrifal qulub, sarrif qalbah ‘ala ta’atik.”
Artinya:
“Ya Allah, yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku pada agama-Mu. Ya Allah, yang mengendalikan hati, arahkanlah hati suamiku kepada ketaatan kepada-Mu.”
Dalam menghadapi situasi seperti ini, selain berdoa, sangat penting juga untuk berbicara dan berdiskusi dengan suami Anda tentang masalah ini. Jika memungkinkan, pertimbangkan konseling pernikahan atau mediasi untuk membantu mengatasi masalah ini.