Salah satu doa istighfar yang paling utama adalah doa yang dikenal sebagai “Sayyidul Istighfar” yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW kepada umatnya. Berikut adalah bacaan doanya:
اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لا إِلَهَ إِلا أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلا أَنْتَ
Transliterasi: “Allahumma anta rabbi la ilaha illa anta, khalaqtani wa ana abduka, wa ana ‘ala ‘ahdika wa wa’dika mastata’tu, a’udhu bika min sharri ma sana’tu, abu’u laka bini’matika ‘alayya, wa abu’u laka bidhanbi, faghfirli fa innahu la yaghfirudh-dhunuba illa anta.”
Artinya:
“Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan selain Engkau. Engkau menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu. Aku berusaha memenuhi janji dan perjanjianku kepada-Mu sebisa yang aku mampu. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan apa pun yang telah kulakukan. Aku mengakui segala nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku. Maka ampunilah aku, sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa kecuali Engkau.”
Nabi Muhammad SAW bersabda, “Barangsiapa yang mengucapkan istighfar ini di siang hari dengan penuh keyakinan, kemudian ia mati pada hari itu sebelum sore hari, maka ia termasuk penghuni surga. Dan barangsiapa mengucapkannya di malam hari dengan penuh keyakinan, kemudian ia mati sebelum fajar, maka ia termasuk penghuni surga.” (Hadits Bukhari)