Ungkapan “Tidak ada yang bisa merubah takdir kecuali doa” adalah sebuah prinsip yang ditemukan dalam beberapa tradisi Islam, tetapi interpretasinya bisa berbeda-beda tergantung pada pandangan teologis seseorang.
Konsep takdir dalam Islam sering dilihat sebagai suatu rencana atau pengetahuan Allah tentang apa yang akan terjadi dalam hidup seseorang atau di dunia pada umumnya. Allah adalah Yang Maha Tahu dan Dia mengetahui apa yang akan terjadi, tetapi manusia memiliki kebebasan untuk membuat pilihan dan bertindak.
Doa adalah salah satu cara manusia berinteraksi dengan Allah dan memohon bantuan, perlindungan, atau petunjuk. Dalam tradisi Islam, doa dipandang sebagai cara yang sangat penting dan efektif untuk berhubungan dengan Allah dan dapat mempengaruhi jalannya kehidupan seseorang.
Namun, penting untuk diingat bahwa meski doa bisa sangat kuat dan mempengaruhi kehidupan seseorang, tetapi tetaplah Allah yang memiliki kehendak dan kekuasaan untuk menjawab doa tersebut sesuai dengan kehendak dan hikmah-Nya. Jadi, meski doa dapat “merubah” jalannya kehidupan seseorang dalam beberapa cara, tetapi itu selalu dalam konteks kehendak dan pengetahuan Allah.
Ini adalah pandangan yang umum dalam Islam, tetapi interpretasi spesifik tentang hubungan antara takdir, kebebasan manusia, dan doa dapat bervariasi di antara berbagai kelompok dan individu Muslim.